Tsunami
a. pengertian Tsunami
meter.Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk
hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.Kerusakan dan korban jiwa yang
terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang
terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang
diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan,
tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut.Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteortsunami yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami.Gelombangnya bisa menggenangi daratan.Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam.
B. Penyebab Tsunami
Tsunami dapat diakibatkan beberapa hal, yaitu :
1. Gerakan lempeng bumi di bawah laut.
Gerakan lempeng bumi yang naik atau turun tiba-tiba akan mempengaruhi
keseimbangan air laut sehingga tercipta gelombang tsunami.
2. Letusan gunung api di laut.
Getaran akibat letusan gunung api akan menimbulkan tsunami dengan skala
lebih kecil. tsunami di banten dan Lampung yang terjadi tahun 1883 adalah
akibat meletusnya Gunung Krakatu.
3. Longsor bawah laut.
Longsor yang terjadi dibawah laut juga dapat menimbulka gelombang tsunami,
karena volume longsor akan mendorong air membentuk gelombang.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung
dalam tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut
dalam, sunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Ketinggian
gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Ketika mendekati pantai, kecepatan
tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah
meningkat hingga mencapai 30 meter atau lebih. Hantaman gelombang Tsunami bisa
masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa
yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun
material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang
dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia
serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air
bersih.
C. Proses Terjadinya Tsunami
C. Proses Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di
atasnya.Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika
sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman
laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan
kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi
kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang
dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga
beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami
akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai
beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada
patahan bumi atau sesar.Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng
benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut
serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat
menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan
bumi.Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan
air laut yang berada di atasnya terganggu.Demikian pula halnya dengan benda
kosmis atau meteor yang jatuh dari atas.Jika ukuran meteor atau longsor ini
cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
- Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
- Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
- Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
D. Dampak dan Akibat
Bencana Tsunami
1. Dampak Positif Bagi
Bisnis dan Perekonomian :
·
Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga
dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam
waktu beberapa tahun kedepan
·
Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic
dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus
·
Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian
seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.
·
Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal
atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
·
Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan
bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu
pualam dan lain-lain.
·
Membangkitkan industry semen dan industry yang
berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak
tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan
terkena musibah.
·
Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan
banyaknya sumbangan dari para dermawan.
2. Dampak
Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian :
·
Merusak pemukiman warga sekitar bencana
·
Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
·
Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar
banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak
warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi
·
Menyebabkan gagal panen
·
Matinya infrastruktur
·
Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar
bencana
·
Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga
untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
·
Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro
dan Candi Borobudur (Bencana Merapi)
·
Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat
melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung
Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati
·
Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik
terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh
3. Dampak
Negatif Bagi Kesehatan Masyarakat :
·
Menebarkan debu yang dapat mengganggu pernapasan
·
Menimbulkan gas beracun
·
Terjadinya kekurangan pangan bagi masyarakat yang
terkena bencana Merapi
E. Upaya atau Usaha Penanggulangan
Bencana Tsunami
Bencana Tsunami
- Peningkatan kewaspadaaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
- Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami.
- Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).
- Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang beresiko.
- Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam gaya air tsunami.
- Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman disekitar daerah pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui untuk menghindari ketinggian tsunami.
- Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda tsunami cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.
- Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya tsunami.
- Mengenali karakteristik dan tanda-tanda bahaya tsunami.
- Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda akan terjadi tsunami.
- Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.
- Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinyan tsunami kepada petugas yang berwenang : Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait
- Melengkapi diri dengan alat komunikasi.
1 komentar:
Pengertiannya tambahin tuh brooo, tsunami ialah bentuk peringatan Allah kepada umatnya agar tidak melalaikan agamanya... hehe :D postingan yang menarik, visit juga www.ipb.ac.id
Posting Komentar