Pengertian Tsunami

Senin, 05 November 2012

Tsunami

a. pengertian Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut.Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya.Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam.Setara dengan kecepatan pesawat terbang.Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter.Dengan demikian, laju gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada ditengah laut.Ketika mendekati pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan
meter.Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai.Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami dengan gempa bawah laut.Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab tsunami masih sangat minim.Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab tsunami.
geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai "gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai yang disebut sebagai meteortsunami yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski sebenarnya bukan tsunami.Gelombangnya bisa menggenangi daratan.Gelombang badai ini pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre (PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini. Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam.

B. Penyebab Tsunami
Tsunami dapat diakibatkan beberapa hal, yaitu :
1. Gerakan lempeng bumi di bawah laut.
Gerakan lempeng bumi yang naik atau turun tiba-tiba akan mempengaruhi keseimbangan air laut sehingga tercipta gelombang tsunami.
2. Letusan gunung api di laut.                                          
Getaran akibat letusan gunung api akan menimbulkan tsunami dengan skala lebih kecil. tsunami di banten dan Lampung yang terjadi tahun 1883 adalah akibat meletusnya Gunung Krakatu.
3. Longsor bawah laut.
Longsor yang terjadi dibawah laut juga dapat menimbulka gelombang tsunami, karena volume longsor akan mendorong air membentuk gelombang.
Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, sunami dapat merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Ketika mendekati pantai, kecepatan tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai 30 meter atau lebih. Hantaman gelombang Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.

C. Proses Terjadinya Tsunami

Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar air, seperti letusan gunung api, gempa bumi, longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi. Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut.Dalam rekaman sejarah beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya.Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar.Gempa bumi juga banyak terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi.Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu.Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas.Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
  • Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
  • Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
  • Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun
D. Dampak dan Akibat Bencana Tsunami
1. Dampak Positif Bagi Bisnis dan Perekonomian :
·         Menambah kesuburan kawasan sekitar merapi, sehingga dapat ditumbuhi banyak pepohonan dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian dalam waktu beberapa tahun kedepan
·         Dapat dijadikan objek wisata bagi wisatawan domestic dan wisatawan mancanegara setelah Gunung Merapi meletus
·         Hasil erupsi (pasir) dapat dijadikan mata pencaharian seperti penambangan pasir dan karya seni dari endapan lava yang telah dingin.
·         Aktifitas gunung api dapat menghasilkan geothermal atau panas bumi yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari
·         Sisa-sisa aktivitas Gunung Merapi dapat menghasikan bahan-bahan tambang yang berguna dan bernilai tinggi. Seperti belerang, batu pualam dan lain-lain. 
·         Membangkitkan industry semen dan industry yang berkaitan dengan insfrastuktur bisa bangkit, termasuk bisa menyerap banyak tenaga ahli untuk memulihkan infrastruktur dan sector lainnya di kawasan terkena musibah.  
·         Terjadinya disribusi keadilan ekonomi, dengan banyaknya sumbangan dari para dermawan.

2. Dampak Negatif Bagi Bisnis dan Perekonomian :
·         Merusak pemukiman warga sekitar bencana
·         Menyababkan kebakaran hutan (Bencana Merapi)
·         Pepohonan dan tumbuhan yang ditanam warga sekitar banyak yang layu, bahkan mati akibat debu vulkanik, begitu juga dengan ternak warga banyak yang mati akibat letusan Gunung Merapi
·         Menyebabkan gagal panen
·         Matinya infrastruktur
·         Terhentinya aktivitas mata pencaharian warga sekitar bencana
·         Pemerintah harus mengeluarkan biaya yang tidak terduga untuk memperbaiki infrastruktur yang telah rusak akibat bencana
·         Terhentinya industri periwisata, seperti pasar Malioboro dan Candi Borobudur (Bencana Merapi)
·         Bandar udara tidak dapat beroperasi atau tidak dapat melakukan penerbangan karena debu vulkanik yang dihasilkan oleh letusan Gunung Merapi dapat menyebabkan mesin pesawat mati 
·         Mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus dan aktifitas masyarakat lumpuh

3. Dampak Negatif Bagi Kesehatan Masyarakat :
·         Menebarkan debu yang dapat mengganggu pernapasan
·         Menimbulkan gas beracun
·         Terjadinya kekurangan pangan bagi masyarakat yang terkena bencana Merapi
E. Upaya atau Usaha Penanggulangan
    Bencana Tsunami
 
  1. Peningkatan kewaspadaaan dan kesiapsiagaan terhadap bahaya tsunami.
  2. Pendidikan kepada masyarakat terutama yang tinggal di daerah pantai tentang bahaya tsunami.
  3. Pembangunan Tsunami Early Warning System (Sistem Peringatan Dini Tsunami).
  4. Pembangunan tembok penahan tsunami pada garis pantai yang beresiko.
  5. Penanaman mangrove serta tanaman lainnya sepanjang garis pantai untuk meredam gaya air tsunami.
  6. Pembangunan tempat-tempat evakuasi yang aman disekitar daerah pemukiman yang cukup tinggi dan mudah dilalui untuk menghindari ketinggian tsunami.
  7. Peningkatan pengetahuan masyarakat lokal khususnya yang tinggal di pinggir pantai tentang pengenalan tanda-tanda tsunami cara-cara penyelamatan diri terhadap bahaya tsunami.
  8. Pembangunan rumah yang tahan terhadap bahaya tsunami.
  9. Mengenali karakteristik dan tanda-tanda bahaya tsunami.
  10. Memahami cara penyelamatan jika terlihat tanda-tanda akan terjadi tsunami.
  11. Meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi tsunami.
  12. Melaporkan secepatnya jika mengetahui tanda-tanda akan terjadinyan tsunami kepada petugas yang berwenang : Kepala Desa, Polisi, Stasiun Radio, SATLAK PB maupun institusi terkait
  13. Melengkapi diri dengan alat komunikasi.

1 komentar:

  • Pengertiannya tambahin tuh brooo, tsunami ialah bentuk peringatan Allah kepada umatnya agar tidak melalaikan agamanya... hehe :D postingan yang menarik, visit juga www.ipb.ac.id

  • Posting Komentar