Keadaan
Darurat
Keadaan darurat atau dahulu dikenal sebagai staat van
oorlog en beleg (SOB) yang dalam
bahasa Inggris disebut sebagai state of emergency
adalah suatu pernyataan dari pemerintah yang bisa mengubah
fungsi-fungsi pemerintahan, memperingatkan warganya untuk mengubah aktivitas,
atau memerintahkan badan-badan negara untuk menggunakan rencana-rencana
penanggulangan keadaan darurat.
Risiko Kerugian Kecelakaan Setelah
Keadaan Darurat Berhenti
Penyebab-penyebab
yang paling sering menyebabkan kematian dan cedera adalah:
•Jatuh:
Orang-orang jatuh karena jalan yang menuju dan dari tempat
kerja tidak baik, atau tempat kerjanya itu sendiri tidak aman. Petunjuk
diberikan tentang jalan menuju, dan bekerja pada ketinggian.
Ada 5 kelompok pekerjaan berisiko tinggi dimana jatuh merupakan akibat yang utama, yaitu: pekerjaan atap, pekerjaan pemasangan konstruksi baja, pekerjaan pemasangan rangka, pengecoran beton, dan pekerjaan pembongkaran.
Ada 5 kelompok pekerjaan berisiko tinggi dimana jatuh merupakan akibat yang utama, yaitu: pekerjaan atap, pekerjaan pemasangan konstruksi baja, pekerjaan pemasangan rangka, pengecoran beton, dan pekerjaan pembongkaran.
•Benda-benda jatuh dan roboh:
Orang dapat kejatuhan benda yang sedang diangkat, benda yang
terguling atau yang terlepas dari kedudukannya; kejatuhan atau tertimbun oleh
bahan-bahan saat penggalian, robohnya bangunan atau rangka. Perancah roboh
akibat pengencangan ikatannya terlupa atau bebannya berlebihan. Rangka saat
pembangunan,misalnya rangka baja yang belum diikat cukup kuat tetapi dibebani
muatan terlalu dini, juga dapat berakibat roboh.
•Kecelakaan-kecelakaan akibat listrik
Orang-orang menderita syok listrik dan terbakar bila
menggunakan peralatan yang tidak aman dan bila tersentuh pada kabel-kabel
listrik diatas kepala dan kabel-kabel yang ditanam.
•Alat berat yang bergerak
Konstruksi peralatan ini berat. Sering peralatan ini
dioperasikan diatas tanah yang berlumpur dan lembek, dan ditempat dimana bidang
pandang operatornya tidak baik. Orang yang berjalan dilokasi pekerjaan dapat
cedera atau meninggal disebabkan kendaraan yang bergerak, terutama saat mundur.
Pada umumnya pengemudi dan operator meninggal atau cedera akibat terbaliknya
kendaraan atau peralatan berat.
Prosedur Dalam Saat
Menghadapi Keadaan Darurat
1.
Hentikan semua pekerjaan,
matikan semua peralatan yang menggunakan arus listrik,
kompor masak atau sumber api lainnya.
kompor masak atau sumber api lainnya.
2.
Selamatkan barang-barang berharga anda termasuk dokumen-dokumen
penting lainnya, jangan membawa barang yang berat selama evakuasi.
3.
Kunci lemari besi atau brangkas.
4.
Pada saat anda keluar, tutup pintu kantor agar asap
tidak menyebar “ tetapi jangan dikunci ” dan segera tinggalkan, serta cari jalan
keluar.
5.
Berjalan dengan tenang, jangan berlari dan panic saat meninggalkan
kantor, jika pandangan terasa gelap,
mendekatlah kedinding, sambil bergerak maju mencari jalan keluar yang
terdekat.
6.
Karyawan yang ditugaskan sebagai Team Evakuasi jangan meninggalkan
kantor sebelum memastikan bahwa tidak seseorang pun tertinggal di kantor,
toilet, gudang dan kamar.
7.
Semua karyawan diminta untuk ikut membantu menanggulangi
semua kemungkinan yang dapat merugikan kantor.
8.
Tetap berkumpul di Evacuation Point sampai situasi aman.
9.
Petugas tehnisi gedung/pejabat lain, menginformasikan ke
Kasubbag Umum atau Kabag TU.
10.
Kasubbag Umum usahakan mendapat persetujuan Kabag TU.
11. Kabag TU mengambil langkah
pengendalian selanjutnya.
12.Secara berkala petugas
gedung memeriksa peralatan penanganan kondisi darurat dan mengurus laporan kondisi
peralatan.
0 komentar:
Posting Komentar